Mau dengar cerita dari pak Nonot???..................................

Saya mulai mengetuk rumah ini, sampai ketukan ke tiga tuan rumah belum juga membukakan pintunya. Kami melihat di sekeliling rumah banyak sekali tanaman perkebunan yang dipelihara dengan apik. Seperti tanaman kemangi, cabai, pohon pisang, pohon pepaya, pohon jeruk,dan masih banyak lainnya tidak terkecuali Anthurium gelombang cinta. Kami juga melihat pemilik rumah ini juga berminat untuk beternak kelinci, wah kelincinya gemuk-gemuk, saya menduga pemiliknya pastilah seorang yang ulet.  Sekitar 10 menitan saya dan sdr.ES berdiri di bawah serambi rumah kayu itu. Saya melihat jauh kebelakang, terlihat sebuah rumah mungil nan unik. Dengan tembok bergambar seorang putri dan kami melihat pintu dan jendela penuh dengan kaca warna gelap, seperti layaknya ruko perkantoran ber-AC (Air Conditioner). 

Saya mencoba mendekatinya dan saya mulai mengetuk pintu kaca ini. Saya melihat samar-samar ada 2 orang yang berada di dalam keluar dari pintu kamar, dan mulai berjalan menuju pintu ruang tamu. Pintu di bukakan, Saya langsung menyambut " Selamat Sore Pak! Maaf Pak mengganggu istirahat Bapak". "O ya nggak apa-apa. Silahkan masuk, tapi maaf belum ada kursinya, jadi lesehan saja nggak apa-apa ya?" katanya dengan ramah.  Setelah kami berkenalan barulah saya tau bapak ini bernama "Nonod".  

Kami  menceritakan  tujuan kami semuala kepada pak Nonod yaitu mencari seseorang di daerah situ. Walaupun Pak Nonod tidak kenal baik tetapi beliau tau di mana kira-kira tempat tinggal orang yang kami cari. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberikan kesaksian kepada Bapak ini. Biasanya saya dengan sdr.ES selalu mengawali pembicaraan dengan memberikan minat pribadi kami. Kebetulan di sekitar rumah banyak sekali pepohonan jadi kami berbicara memuji tentang kebun yang asri dan terawat milik bapak yang sekilas (nyuwun sewu...) mirip pemilik web "isnaini.com" (ya mas Ahmad Isnaini...hehe). Kami membicarakan keadaan sekarang di mana banyak orang banyak yang mengatakan "Sekarang susah nyari kerja, nyari uang, kehidupan tambah berat...". Kami juga mengomentari tentang adanya seperangkat alat minum di bawah teras rumah kayu, seperti termos air panas, gelas-gelas yang berukuran lumayan besar, ceret/teko, dan baki-baki. Dari sinilah pak Nonod mulai bercerita tentang aktivitas, visi misi nya......

Satu hal yang beliau katakan di awal "Kalau saya tidak setuju mas dengan pandangan orang yang mengatakan susah nyari uang, susah hidup". Kata-kata inilah yang membuat kami memberikan perhatian pada apa yang akan dibicarakan lagi, pasti Anda juga ingin tau apa to yang akan dibicarakan pak Nonod?...sambung lagi ya!! di "Berkenalan dengan Virus - part3" see u...

 

Read More

Advertisement (468 x 60px )

Latest News