Kira-kira sudah 40 hari sejak tanaman cabai keriting dengan jenis TM99 ini saya tanam, saya bisa mengenali beberapa jenis penyakit pada tanaman ini dengan jelas. Contohnya seperti yang terlihat pada foto ini. Ini adalah gejala-gejala terkena keriting daun atau penyakit penggorok daun. Ciri-ciri fisiknya: daun dari tunas sampai beberapa daun di bawahnya berubah warna agak kehijau tuaan, pertumbuhan tanaman ini pasti terganggu karena dibandingkan yang lainnya tampak lebih pendek, kemudian daunnya menggulung ke bawah sehingga daun terlihat kecil. Itu sebagian ciri-ciri yang saya perhatikan dari pengamatan mata saya.

Dari seluruh tanaman yang saya tanam saya amati kira-kira 5% terkena penyakit ini. Dan yang terkena rata-rata berada di daerah yang kurang sinar matahari, atau agak teduh. Berulang kali saya semprot dengan peptisida Curacron, memang sepertinya agak mendingan, dan penyebarannya penyakit ini terhambat. Namun saya lihat hasilnya kurang memuaskan, karena tanaman ini tidak bisa normal seperti semula, Tetap keriting tetapi juga ada yang berbuah, tetapi memang agak kerdil. Baru tadi pagi saya mencoba peptisida baru yang katanya bisa untuk keriting daun. Mau tau nama obat keriting ini? Tunggu artikel berikutnya.......

Read More

Baru kira-kira 2 bulan usia tanam jeruk siam saya, ternyata sudah ada peminatnya. Ya seekor ulat daun dengan sedikit bulu, entah ulat apa namanya. Ulat ini juga lancang karena sudah membuat rumah tanpa izin saya.  Ulat ini seperti ulat pisang tetapi ada bulunya sedikit. Mungkin ada yang tau ulat apa ini, silahkan komentar!
Tetapi yang jelas ulat ini sudah almarhum karena sehari setelah saya ambil gambarnya, saya semprot dengan insektisida Curacron, dengan perbandingan 2ml Curacron per liter air. Kejam juga ya, cuma ngga punya IMB saja dihukum mati....maaf ya.

Read More

"Nah mas mau tau apa yang saya kerjakan untuk mengisi waktu sampai jam 5 sore?" katanya. "Wah ya mau pak." Bikin penasaran juga nih....

Setelah pulang dari pasar  ke rumahnya, Beliau langsung mencuci semua perkakas minuman dan ditaruh sebuah wadah yang kering agar keesokannya bisa langsung digunakan lagi. Kemudian istirahat sejenak, masuk ke dalam rumah unik yang masih dalam proses finishing, sambil berbincang-bincang santai dengan istri tercinta. "Lalu apa kegiatan bapak setelah itu?"tanya saya. "Saya suka berkebun mas, saya juga punya beberapa penghasilan dari perkebunan" katanya. "Kalau jualan minuman itu penghasilan harian saya juga punya penghasilan mingguan mas" katanya sambil menghirup rokok. Ia meneruskan "saya punya kebun jeruk, bukan jeruk manis mas, tapi jeruk nipis. kenapa jeruk nipis?karena jeruk nipis tidak kenal musim, dan selalu dibutuhkan baik untuk jamu atau minuman. Dan sifat pohonyanya selalu berbuah setiap 10 hari saya panen 10 kg, maklum belum banyak buahnya. Lumayan mas sekarang baru mahal Rp10.000 per kg. Itu berarti perhari saya dapat Rp.10.000 dari jeruk.Jeruk saya saya jual di pasar atau di rumah makan-rumah makan. Selain jeruk 5 hari sekali saya juga panen kemangi".

"Kemangi?..buat apa pak?"tanya saya. "Kemangi ya untuk lalapan di pecel lele mas, saya cuma punya 4 meter persegi tetapi setiap hari saya bisa jual sebanyak 3 kantong plastik kresek penuh. Satu kresek saya jual Rp.10.000. Lumayankan saya dapat Rp 6000 per hari dari kemangi. Adalagi.."katanya. "Daun pepaya, walau belum banyak saya bisa memanen daun pepaya 1 minggu sekali.Daun pepaya saya jual di rumah makan padang. Biasanya 1 ikat isi 4 daun dijual Rp.3000, saya bisa jual 10 ikat. Ya dari daunnya saja saya bisa dapat Rp.4000 per hari, belum itu pohon pisang saya....". Dalam hati saya berpikir, "wah berapa uang yang di dapat pak Nonot ya?hebat juga pikirannya." Ia melanjutkan ceritanya lagi, "Pohon pisang itu yang lebih menghasilkan sebenarnya daunnya, buahnya cuma keluar sekali itupun harganya cuma 70 ribuan, tetapi kalau daunnya dijual untuk bungkus nasi atau lemper dan lainnya bisa menghasikan 250 ribu karena daun selalu keluar"....."Enak kalau berkebun itu sebenarnya, coba banyangkan kalau memelihara ayam atau sapi, pasti kalo telat makan teriak-teriak. Tapi kalau tanaman lupa nyiram saja nggak marah-marahkan...he he he ". Bisa bercanda juga bapak ini. Setelah lama berbincang ternyata ia termasuk pelopor pertanian modern di desa itu....apa yang ingin ia ceritakan lagi??? kita sambung besok ya!!

Read More

Satu hal yang beliau katakan di awal "Kalau saya tidak setuju mas dengan pandangan orang yang mengatakan susah nyari uang, susah hidup". Kata-kata inilah yang membuat kami memberikan perhatian pada apa yang akan dibicarakan lagi, pasti Anda juga ingin tau apa to yang akan dibicarakan pak Nonod?......

Ia menceritakan keadaan ekonomi banyak teman-temannya, dia prihatin. Mengapa? Ia menceritakan bahwa temannya ini bekerja sebagai satpam sebuah rumah sakit di Yogyakarta. Berangkat pagi-pagi sekali jam 5 pulang jam 5, terkadang hingga malam, dan itu dilakukannya selama 30 hari full atau sebulan. Berapa gaji yang di dapat? "cuma 500 ribu rupiah atau 600 ribu" katanya dengan nada sedikit meremehkan.Saya pikir pak Nonod ini agak sombong juga ya, tetapi akhirnya saya tahu bahwa ia hanya akan memberikan dasar kepada saya bahwa dengan waktu jam 5 pagi sampai jam 5 sore, ada yang bisa dilakukan lebih dari sekadar mendapat 20 ribu rupiah per harinya atau 600 ribu sebulan.

Ia mulai menceritakan kegiatan kesehariannya. "Saya hanya kerja di pasar mas, saya membuatkan minuman untuk pedagang di pasar" katanya lembut. Para pedagang di pasar mereka mulai beroperasi sekitar pukul 5 an. "Jadi jam 3 pagi saya dan istri sudah mulai bangun, merebus air, menyiapkan peralatan minum seperti tremos, ceret/teko besar, gelas, tatakan, sendok, nampan, dan lain-lainnya. Jam 4 saya mulai membawanya ke pasar (yang jaraknya hanya 20 meter dari rumahnya), sesampainya di pasar saya mulai meracik minuman ini, ada yang minta teh, jeruk, kopi, pokoknya saya layani. Pukul 5 sampai 6 ia sudah mulai mengedarkan ke pedagang-pedagang di pasar baru Imogiri ini. Ada sekitar 90 an lebih pedangang yang ia layani setiap harinya. Jam 8-9 ia memberikan bonus gratis kepada pedagang yang mau tambah lagi ("ngejok" bahasa jawanya). Jam 10 ia sudah tinggal mengambil semua gelas yang ada di pedagang itu, lalu berkemas pulang. "Lalu berapa untung bersihnya Pak" tanya saya penasaran.

"....Wah itu juga ada hitungannya" katanya enteng. "Anggap saja saya hanya melayani 90 orang yang berarti 90 gelas. Ingat yang penting "servis" yang memuaskan. Jadi kompetitor saya karena harga gula naik dia memberikan harga Rp 1000 per gelas tapi rasanya kurang manis dan cuma diisi 1 kali saja, tetapi saya Rp 1500 tapi ada bonus "ngejok" atau isi ulang dengan rasa yang tetap manis, kualitas nomer satu" katanya lantang. "hasilnya luar biasa, prinsip saya untung sedikit kali sering kali banyak permintaan....hasilnya luar biasa"sambil tertawa bangga. Kamipun ikut bersuka cita.Walaupun tidak spesifik ia mengatakan jumlah untungnya tetapi dia memberikan gambaran kepada saya. "meskipun saya mengisi ulang minuman mereka, terkadang ada dari mereka yang tidak minta, ini juga menambah keuntungan saya. Mas tahu saya bisa untung berapa satu gelasnya? Rp 800,- per orang. Jadi saya kerja hanya sampai jam 10 pagi pendapatan saya 800x90 = 72.000, dalam satu bulan 30x72.000 = 2.160.000 luar biasa...sampai rumah masih banyak waktu luang yang tersisa.....Nah mas bisa bandingkan dengan teman saya yang satpam yang sebulannya cuma 600rb atau maksimai 750rb, jauh kan?". Saya dan Sdr ES hanya bisa menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum.

"Nah mas mau tau apa yang saya kerjakan untuk mengisi waktu sampai jam 5 sore?" katanya. "Wah ya mau pak." Bikin penasaran juga nih....sambung di "Berkenalan dengan Virus - part 4" ya...CU.


Read More

Mau dengar cerita dari pak Nonot???..................................

Saya mulai mengetuk rumah ini, sampai ketukan ke tiga tuan rumah belum juga membukakan pintunya. Kami melihat di sekeliling rumah banyak sekali tanaman perkebunan yang dipelihara dengan apik. Seperti tanaman kemangi, cabai, pohon pisang, pohon pepaya, pohon jeruk,dan masih banyak lainnya tidak terkecuali Anthurium gelombang cinta. Kami juga melihat pemilik rumah ini juga berminat untuk beternak kelinci, wah kelincinya gemuk-gemuk, saya menduga pemiliknya pastilah seorang yang ulet.  Sekitar 10 menitan saya dan sdr.ES berdiri di bawah serambi rumah kayu itu. Saya melihat jauh kebelakang, terlihat sebuah rumah mungil nan unik. Dengan tembok bergambar seorang putri dan kami melihat pintu dan jendela penuh dengan kaca warna gelap, seperti layaknya ruko perkantoran ber-AC (Air Conditioner). 

Saya mencoba mendekatinya dan saya mulai mengetuk pintu kaca ini. Saya melihat samar-samar ada 2 orang yang berada di dalam keluar dari pintu kamar, dan mulai berjalan menuju pintu ruang tamu. Pintu di bukakan, Saya langsung menyambut " Selamat Sore Pak! Maaf Pak mengganggu istirahat Bapak". "O ya nggak apa-apa. Silahkan masuk, tapi maaf belum ada kursinya, jadi lesehan saja nggak apa-apa ya?" katanya dengan ramah.  Setelah kami berkenalan barulah saya tau bapak ini bernama "Nonod".  

Kami  menceritakan  tujuan kami semuala kepada pak Nonod yaitu mencari seseorang di daerah situ. Walaupun Pak Nonod tidak kenal baik tetapi beliau tau di mana kira-kira tempat tinggal orang yang kami cari. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberikan kesaksian kepada Bapak ini. Biasanya saya dengan sdr.ES selalu mengawali pembicaraan dengan memberikan minat pribadi kami. Kebetulan di sekitar rumah banyak sekali pepohonan jadi kami berbicara memuji tentang kebun yang asri dan terawat milik bapak yang sekilas (nyuwun sewu...) mirip pemilik web "isnaini.com" (ya mas Ahmad Isnaini...hehe). Kami membicarakan keadaan sekarang di mana banyak orang banyak yang mengatakan "Sekarang susah nyari kerja, nyari uang, kehidupan tambah berat...". Kami juga mengomentari tentang adanya seperangkat alat minum di bawah teras rumah kayu, seperti termos air panas, gelas-gelas yang berukuran lumayan besar, ceret/teko, dan baki-baki. Dari sinilah pak Nonod mulai bercerita tentang aktivitas, visi misi nya......

Satu hal yang beliau katakan di awal "Kalau saya tidak setuju mas dengan pandangan orang yang mengatakan susah nyari uang, susah hidup". Kata-kata inilah yang membuat kami memberikan perhatian pada apa yang akan dibicarakan lagi, pasti Anda juga ingin tau apa to yang akan dibicarakan pak Nonod?...sambung lagi ya!! di "Berkenalan dengan Virus - part3" see u...

 

Read More

Advertisement (468 x 60px )

Latest News